Nama Irwansyah belum lama ini menjadi sorotan usai melaporkan adik kandungnya, Hafiz Fatur, ke Polres Metro Jakarta Selatan atas kasus dugaan pemalsuan tanda tangan. Hal ini menyebabkan banyak kerugian untuk Irwansyah terutama dari segi material.
Muhammad Zakir Rasyidin selaku kuasa hukum Irwansyah dan Zaskia Sungkar mengatakan awal mulai sang aktor melaporkan sang adik usai muncul tagihan utang dari bank ke rumahnya. Tagihan itu pun membuat Irwansyah kaget lantaran ia tidak pernah pernah mengajukan kredit.
"Saudara Irwan melaporkan Hafiz Fatur di Polres Jakarta Selatan. Pelaporan ini berkaitan adanya dugaan pemalsuan tanda tangan. yang mana, klien kami kaget saat ada bank yang mengirimkan surat tagihan ke rumahnya,” ujar Zakir Rasyidin.
“Bahwa Irwan sudah tidak bayar cicilan terkait adanya peminjaman uang di bank itu. Irwan kaget gimana saya bisa ditagih padahal tidak pernah kredit," sambungnya.
Setelah melakukan penyelidikan, Irwansyah menemukan surat-surat peminjaman uang yang dibubuhi tanda tangan palsu dirinya. Pemalsuan itu diduga dilakukan oleh Hafiz sang adik.
"Setelah kroscek saya menemukan banyak surat-surat yang mana dari surat tersebut diduga kuat saudara Hafiz memalsukan tanda tangan Irwan dan Zaskia Sungkar untuk kepentingannya. Kepentingannya untuk melakukan peminjaman uang di salah satu bank swasta itu, sebesar Rp 1 sampai 2 miliar," ujar Zakir.
Tidak sampai di situ, Irwansyah juga dibuat kaget lantaran jaminan pinjaman yang dilakukan sang adik adalah sertifikat rumah miliknya. Akhirnya, Zakir mengecek kebenaran tersebut ke bank bersangkutan dan ternyata pihak bank sendiri tidak pernah bertemu langsung dengan Irwansyah. Atas kejadian itu, pihak bank disomasi dan diadukan ke OJK.
Atas kejadian tersebut, Irwansyah mendapat tagihan bank sebesar Rp2 miliar. Rumah milik Irwansyah yang menjadi jaminan juga telah disita.
Akibat perbuatan Hafiz Fatur, Irwansyah sekaligus Zaskia Sungk ar juga merugi hingga Rp5 miliar karena harus kehilangan empat rumah dan satu mobil.
"Ada satu mobil. Jadi, kurang lebih sekitar empat unit rumah dan satu mobil. Total-total kerugiannya itu sekitar Rp5 miliar," pungkas Zakir.