Ria Ricis merupakan salah satu YouTuber yang kerap berbagi-bagi rezeki untuk followers serta penggemarnya. Baru-baru ini, Ricis bagi-bagi rejeki pada warga di kawasan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.
Dalam vlog yang diunggah ke kanal YouTube Ricis Official, istri Teuku Ryan (II) itu tampak bagi-bagi nasi bungkus untuk para pekerja di Bantargebang. Selain nasi bungkus, Ricis juga membagikan bungkusan lauk pauk.
Lebih lanjut, Ricis mengaku awalnya hendak membuat konten mukbang di Bantargebang. Namun ia baru menyadari bahwa semua makanan yang dibawanya sudah habis dibagikan.
"Yah, lupa aku sisain satu buat aku mukbang di sini. Tadi tuh aku pengin bikin konten mukbang di sini. Yah, gimana ya guys?" ujar Ricis.
Ricis lantas bertanya kepada salah satu warga tempat yang menjual makanan. Awalnya, seorang wanita berkata ada warung yang menjual makanan di dekat tempat tersebut. Namun ketika Ricis bertanya pada warga lainnya, terungkap bahwa warung itu hanya menjual jajanan dan bukannya makanan berat.
"Bagiin makan, saya enggak dapet makan," kata Ricis tertawa.
Akhirnya, ibu satu anak itu mencari makanan di dalam mobilnya. Rupanya, Ricis sempat membawa beberapa kotak buah potong dan cokelat.
"Ya udah makan ini aja deh, makan yang ada aja ya. Nah, ini ada nih buah nih. Oke, dimana?" seru Ricis. "Ayo makan bareng. Aku ada buah, siapa mau makan bareng sama aku?" lanjutnya.
Ricis akhirnya duduk di pinggir jalan dekat sampah dan dikerumuni anak-anak kecil. Ricis pun membagikan cokelat hingga biskuit yang dibawanya pada anak-anak tersebut.
Ia juga menawarkan apel potong yang dibawanya pada anak-anak dan ibu-ibu di sana. Ricis lantas memakan apel potong tersebut sambil mengobrol dengan warga.
"Jarang-jarang lho ketemu artis," ujar salah satu ibu-ibu. "Bukan artis," sahut Ricis. "Kemarin lihat di TV, di TikTok-nya," sambung ibu tersebut. "Oh, TikTok iya," jawab Ricis.
Setelah selesai makan, Ricis pun bagi-bagi uang THR untuk anak-anak yang mau bernyanyi. Meski demikian, Ricis akhirnya juga membagikan uang pecahan Rp50 ribuan pada para pekerja dan ibu-ibu yang ada di sana.